Bulan September kemarin, ada pegawai baru di MKU. Dya direkrut untuk posisi Inspektur Sipil. Namanya Pak Wignyo. Sblm di MKU, dia bekerja di Jaya CM bersama Pakuwon.
Mendengar Pakuwon, aq langsung ingat Mas Riskim kakak iparq. Tau sendiri kalo semenjak pernikahan dengan kakakq, dya selalu membuat masalah di keluarga kami. Terlebih dengan Bapakq.
Karena penasaran, akhirnya aq bertanya kepada Pak Wignyo, apakah dia mengenal kakak iparq itu. Aku tercengang, karena ternyata mereka bukan hanya kenal tapi juga malah bersahabat.
Pak Wignyo akhirnya bercerita kalau kakak iparku ini pernah berhutang kepadanya 1jt dan tidak pernah dibayar. Dya jg pernah ke rumah orang tuaq untuk mencari kakak iparq dan menagih hutang. Bersama dengan temannya juga yg kehilangan BPKB karena Mas Riski.
Mendengar cerita bermacam-macam, itu semakin mengerikan karena mengetahui betapa bajingannya kakak iparku ini. Aq pun balik bercerita ke Pak Wignyo betapa kurang ajarnya Mas Riski ini ke keluargaku. Yang katanya aku sok pamerlah, yang katanya keluargaku g bs diaturlah.. Pokoknya terlalu berlebihan dan akhirnya Bapak dan Mamaku mengusir dya pergi dari rumah
Untunglah dya segera pergi dari rumah karena kalo tidak, bisa2 setiap hari orang tuaku akan bertemu dengan debt collector. Apalagi motor yg katanya dia belikan masih nama adikq dan sekarang entah dimana BPKBnya.
Yah... ternyata dunia itu sempit. Tapi, semoga pertemuan ini membawa kebaikan. Pertemanan dalam bekerja yg saling membantu. Bukan malah menjadi malapetaka.
Ya Tuhan, kuserahkan semuanya pada-Mu..
Mendengar Pakuwon, aq langsung ingat Mas Riskim kakak iparq. Tau sendiri kalo semenjak pernikahan dengan kakakq, dya selalu membuat masalah di keluarga kami. Terlebih dengan Bapakq.
Karena penasaran, akhirnya aq bertanya kepada Pak Wignyo, apakah dia mengenal kakak iparq itu. Aku tercengang, karena ternyata mereka bukan hanya kenal tapi juga malah bersahabat.
Pak Wignyo akhirnya bercerita kalau kakak iparku ini pernah berhutang kepadanya 1jt dan tidak pernah dibayar. Dya jg pernah ke rumah orang tuaq untuk mencari kakak iparq dan menagih hutang. Bersama dengan temannya juga yg kehilangan BPKB karena Mas Riski.
Mendengar cerita bermacam-macam, itu semakin mengerikan karena mengetahui betapa bajingannya kakak iparku ini. Aq pun balik bercerita ke Pak Wignyo betapa kurang ajarnya Mas Riski ini ke keluargaku. Yang katanya aku sok pamerlah, yang katanya keluargaku g bs diaturlah.. Pokoknya terlalu berlebihan dan akhirnya Bapak dan Mamaku mengusir dya pergi dari rumah
Untunglah dya segera pergi dari rumah karena kalo tidak, bisa2 setiap hari orang tuaku akan bertemu dengan debt collector. Apalagi motor yg katanya dia belikan masih nama adikq dan sekarang entah dimana BPKBnya.
Yah... ternyata dunia itu sempit. Tapi, semoga pertemuan ini membawa kebaikan. Pertemanan dalam bekerja yg saling membantu. Bukan malah menjadi malapetaka.
Ya Tuhan, kuserahkan semuanya pada-Mu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar